Tatu Zakiyatun Nufus lahir di Tangerang, September 1983, seorang wanita yang sejak remaja memiliki hobi menulis dan membaca novel ini sering sekali diundang dalam sebuah kumpul & bincang- bincang santai seputar cerita, akademik bahkan tentang motivasi yang diharapkan dapat membantu para teman- teman untuk memiliki minat dalam menulis, keluwesannya dalam menulis sudah menghasilkan banyak tulisan dalam bidang bahasa asing, artikel, dan ontologi, dan beberapa dari buku-buku nya sudah dapat dinikmati oleh para pembaca sebagai pecinta bahasa seperti Basic Grammar (part of speech) 2020, How to write an essay quickly (2021), Basic Daily speaking expression (2021), Antology cerpen Seberkas kerinduan (2023) Mawar Merah (2023) Meretas Jalan kehidupan (2023) Work hard, Dream Big Never give up (2024).
Hobby dalam menulis inilah yang membawa penulis bisa pergi healing untuk mempresentasikan hasil penulisannya ke khalayak pecinta bahasa mulai dari guru, peneliti hingga mahasiswa, dan menulis bagi seorang Tatu adalah healing yang membuat dia mampu untuk menjelajahi sebagian dari kota di indonesia dan negara yang ada didunia ini, mulai dari Lombok, Malang, Aceh, Negara Thailand, Korea Selatan, Singapura, dan Malaysia.
Istri dari Ade Mahmud ini adalah sosok yang serius, namun jangan sangka ditengah keseriusannya ia seorang yang humoris, friendly dan juga supel dalam pergaulan, ia tidak suka ribet dengan hal-hal yang membuatnya pusing, bagi dia yang terpenting adalah she has done perfectly.
Ibu dari satu orang anak ini mulai gemar menulis novel disaat penulis berpikir bahwa ia ingin cerita tentang perjalanan yang ia miliki bisa dinikmati oleh para pembaca, sehingga dapat dijadikan inspirasi untuk generasi berikutnya ke hal yang lebih baik dan positive, hal inilah yang mendorong ia mulai menulis cerita, mengirim cerita dalam ontologi, buku dan novel dan alhamdulilah hari ini ia mampu untuk membuat novel pertama hasil karyanya dengan beberapa tulisan yang memang diambil dari pengalaman pribadi.
Penulis yang sedang menyelesaikan program doktoralnya ini di Universitas Atmajaya Jakarta memberi ruang kepada dirinya untuk bisa menyeimbangkan antara akademik dan juga tulisan motivasi atau cerita yang baginya menulis cerita adalah proses healing akademik yang sangat baik, yang dapat merefresh dari sebuah kejenuhan kepada hal baru yang ia harus bisa diselesaikan.
Untuk lebih mengenal penulis, silahkan kunjungi sosial medianya dengan @tatuzakiyatun