Ketakutan adalah emosi paling purba sekaligus paling esensial dalam sejarah kehidupan, sebuah mekanisme bertahan hidup yang diasah evolusi selama jutaan tahun untuk melindungi kita dari bahaya. Tanpa kemampuan untuk merasa takut, nenek moyang kita tidak akan selamat dari predator, dan spesies kita mungkin tidak akan bertahan. Namun, di dunia modern, sistem alarm kuno ini seringkali bekerja di luar kendali. Ia tidak lagi hanya merespons ancaman fisik yang nyata, tetapi juga ancaman abstrak, sosial, dan bahkan digital, yang akhirnya memicu kecemasan, fobia, dan kepanikan massal.
Untuk memahami fenomena kompleks ini, buku ini mengusulkan sebuah metafora sentral: memandang ketakutan bukan sekadar sebagai perasaan, melainkan sebagai sebuah algoritma. Seperti halnya algoritma komputer, ketakutan adalah serangkaian instruksi yang sistematis. Ia menerima data (Input) dari dunia di sekitar kita, memproses data tersebut melalui arsitektur biologis dan psikologis yang rumit (Proses), dan menghasilkan serangkaian tindakan yang terukur (Output).
Dengan membongkar "kode" dari algoritma ketakutan ini, buku ini berfungsi sebagai fondasi untuk memahami tidak hanya mengapa kita merasa takut, tetapi juga bagaimana ketakutan itu dapat dibajak, dimanipulasi oleh kepentingan luar, dan yang terpenting, bagaimana cara kita mengambil alih kendali. Ini adalah panduan untuk menavigasi emosi paling kuat kita dan belajar mengelolanya kembali di era modern yang penuh gejolak.
