Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) telah mengalami transformasi fundamental, bergeser dari fungsi "personalia" yang dulu hanya berfokus pada administrasi penggajian dan cuti. Di tengah persaingan bisnis yang ketat dan disrupsi teknologi, organisasi kini menyadari bahwa aset terpenting mereka bukanlah mesin atau modal, melainkan manusia yang memiliki talenta dan kreativitas. Pergeseran inilah yang melahirkan konsep "Manajemen SDM Strategis," di mana fungsi SDM tidak lagi dipandang sebagai pusat biaya yang reaktif, melainkan sebagai "mitra strategis" proaktif yang berkontribusi langsung pada pencapaian tujuan bisnis.
Buku ini hadir sebagai panduan praktis untuk pilar utama MSDM Strategis, yaitu Perencanaan dan Analisis Sumber Daya Manusia (PSDM). Tujuannya adalah merancang strategi untuk memastikan organisasi memiliki orang yang tepat, dengan keterampilan yang tepat, di tempat yang tepat, dan pada waktu yang tepat, baik untuk hari ini maupun untuk masa depan yang penuh ketidakpastian. Untuk menjadi mitra strategis, praktisi SDM kini dituntut memahami "bahasa bisnis", laporan keuangan, dan strategi pasar , sementara otomatisasi tugas administratif melalui HRIS membebaskan mereka untuk fokus pada isu-isu strategis seperti pengembangan kepemimpinan dan perencanaan suksesi.
Perencanaan SDM (PSDM) dalam konteks modern didefinisikan sebagai proses sistematis dan berkelanjutan untuk menganalisis kebutuhan SDM saat ini dan masa depan. Ini bukan lagi dokumen statis yang dibuat setahun sekali, melainkan proses dinamis yang terintegrasi dengan siklus bisnis. Proses ini mencakup empat langkah inti: peramalan permintaan (kebutuhan talenta), peramalan penawaran (ketersediaan talenta), analisis kesenjangan (identifikasi skills gap), dan pengembangan rencana aksi—seperti rekrutmen, upskilling, atau reskilling—untuk menutup kesenjangan tersebut dan memastikan organisasi memiliki ketahanan talenta jangka panjang.
