Sektor jasa telah menjelma menjadi tulang punggung perekonomian global, namun di balik sifatnya yang "tak berwujud," tersembunyi jejak karbon dan dampak sosial yang besar. Krisis keberlanjutan global—mulai dari perubahan iklim hingga ketimpangan sosial—telah memaksa dunia usaha untuk memikirkan kembali cara beroperasi. Buku ini hadir untuk menjembatani jurang antara manajemen jasa tradisional yang fokus pada efisiensi dan kepuasan pelanggan, dengan tuntutan keberlanjutan yang menuntut tanggung jawab ekologis dan viabilitas jangka panjang. Lahirlah disiplin baru yang krusial: Manajemen Jasa Berkelanjutan, sebuah perombakan strategis mendasar tentang cara menciptakan nilai yang tidak hanya menguntungkan pelanggan hari ini, tetapi juga berkontribusi positif terhadap planet dan masyarakat untuk generasi mendatang.
Buku ini menegaskan urgensi perubahan dengan membongkar definisi klasik "jasa," yang sering gagal menangkap dampak tersembunyi, seperti konsumsi energi gigantik dari layanan digital. Sebagai landasan, buku ini menawarkan pergeseran paradigma dari fokus tunggal pada keuntungan (profit-only) menuju kerangka kerja holistik Triple Bottom Line (TBL): People, Planet, dan Profit. Dengan TBL, kesuksesan organisasi jasa diukur secara seimbang, mencakup kinerja lingkungan (efisiensi sumber daya) dan kinerja sosial (upah yang adil, inklusi, etika). Perubahan ini menuntut manajer untuk meninjau ulang setiap aspek layanan, dari rantai pasok hingga interaksi pelanggan, agar dapat menghasilkan nilai bersih yang positif bagi semua pemangku kepentingan.
Transisi menuju layanan berkelanjutan bukanlah pilihan, melainkan keniscayaan yang didorong oleh tekanan investor (ESG), permintaan konsumen yang etis, dan kebutuhan akan ketahanan operasional menghadapi risiko iklim. Untuk memandu manajer, buku ini menyajikan peta jalan strategis yang terstruktur, mencakup integrasi keberlanjutan ke dalam visi korporat, etika bisnis, dan dorongan inovasi. Melalui studi kasus nyata dari berbagai industri (keuangan, perhotelan, teknologi), pembaca akan menemukan model bisnis inovatif—seperti servitisasi dan sharing economy—yang membuktikan bahwa keberlanjutan bukan sekadar biaya tambahan, tetapi merupakan sumber keunggulan kompetitif yang kuat dan formula untuk kesuksesan jangka panjang di Abad ke-21.
