
Komunikasi Organisasi Dalam Era Digital
Penulis: Chandra Fitra Arifianto
Tebal : vii + 108 hal
No. ISBN :
Ukuran : 14,8 x 21 cm
SINOPSIS
Buku "Komunikasi Organisasi Dalam Era Digital" ini mengkaji secara komprehensif transformasi komunikasi dalam lingkungan bisnis yang semakin didominasi oleh teknologi digital. Buku ini dimulai dengan mendefinisikan ulang komunikasi organisasi sebagai jaringan kompleks di mana makna diciptakan, dipertukarkan, dan ditafsirkan oleh anggota untuk mencapai tujuan, serta bagaimana fungsi-fungsi komunikasi klasik (pengendalian, motivasi, ekspresi emosional, dan informasi) beradaptasi di era digital yang mengubah sifat, kecepatan, jangkauan, dan dampak komunikasi. Pengarang menekankan bahwa era digital telah mengubah paradigma komunikasi menjadi lebih terdesentralisasi, berjaringan, dan multi-saluran, sehingga menuntut seperangkat keterampilan dan etiket baru seperti literasi digital dan empati digital.
Selanjutnya, buku ini membedah berbagai saluran komunikasi di era digital, mulai dari relevansi komunikasi tatap muka sebagai "standar emas" yang kaya akan isyarat non-verbal untuk membangun kepercayaan dan koneksi, hingga pengelolaan email dan pesan instan sebagai "mata uang sehari-hari" di dunia kerja digital. Kekuatan dan kelemahan masing-masing saluran dianalisis, termasuk masalah seperti kelebihan beban email dan "kelelahan Zoom" (Zoom Fatigue) dari konferensi video. Buku ini juga membahas peran platform kolaborasi terintegrasi dan media sosial internal sebagai "kantor pusat virtual" yang meningkatkan transparansi dan membangun komunitas, sambil menyoroti tantangan kebisingan dan gangguan yang konstan. Pembahasan kemudian beralih ke strategi dan keterampilan komunikasi esensial di era digital, termasuk membangun kehadiran dan etiket digital profesional, memimpin dan berkolaborasi dalam tim virtual, mengelola rapat hibrida dan virtual yang efektif, serta menavigasi informasi berlebih, konflik, dan disinformasi digital.
Terakhir, buku ini membahas peran strategis komunikasi dalam kepemimpinan, pembangunan budaya, dan manajemen perubahan atau krisis di era digital, di mana pemimpin harus mampu membangun kepercayaan dan keselarasan melalui medium virtual. Pentingnya mengukur efektivitas komunikasi internal, membangun fondasi etis dalam komunikasi digital (transparansi, privasi karyawan, otentisitas, kesetaraan akses), serta manajemen risiko keamanan digital (phishing, malware, pelanggaran data) juga menjadi perhatian utama. Buku ini menyimpulkan dengan visi menuju "Organisasi Komunikatif" yang terpadu, kolaborasi manusia dan AI dalam komunikasi, serta pentingnya pembelajaran berkelanjutan dan literasi digital sebagai kompetensi inti. Komunikasi yang efektif diposisikan sebagai jantung organisasi adaptif yang siap menghadapi masa depan, menempatkan koneksi manusiawi sebagai aset strategis utama.