Kekuatan Komunikasi Politik Politisi Perempuan Dalam Mempertahankan Kekuasaan ; Teori dan Praktik
Penulis : Dzikrina Aqsha Mahardika
ISBN : Sedang Proses
Tebal : vii + 224 hal
Tinggi : 15,5 x 23 cm
Genre : Non Fiksi
SINOPSIS
Buku ini hadir untuk mengupas secara komprehensif bagaimana politisi perempuan membangun dan mempertahankan kekuasaan mereka melalui strategi komunikasi politik yang efektif, baik dari kacamata teoritis maupun implementasi praktis di lapangan. Isu ini menjadi relevan mengingat perempuan dalam dunia politik sering dihadapkan pada tantangan ganda, yaitu sistem patriarkal yang masih kuat dan ekspektasi publik yang tinggi. Dalam konteks perjuangan ini, komunikasi politik difungsikan sebagai alat utama, tidak hanya untuk menyampaikan pesan, tetapi juga untuk membangun citra, membentuk opini publik, dan memperkuat posisi mereka dalam struktur kekuasaan. Studi ini berfokus pada dinamika tersebut dengan mengambil studi kasus pada politisi perempuan petahana di DPRD Provinsi Jawa Tengah yang berhasil terpilih kembali.
Buku ini secara mendalam membahas berbagai strategi dan taktik yang digunakan oleh para politisi perempuan petahana untuk mengatasi hambatan struktural dan budaya. Salah satu kunci utamanya adalah kemampuan mereka dalam membangun dan mempertahankan loyalitas konstituen , yang dilakukan melalui komunikasi intensif dua arah—seperti mendengarkan keluhan, menyerap aspirasi secara informal, dan menunjukkan empati—serta menjaga citra diri yang positif. Selain fokus pada pendekatan personal, politisi perempuan juga harus memantapkan kelembagaan dengan menjaga sinergitas dengan partai politik sebagai kendaraan perjuangan, sembari memperluas jejaring di masyarakat melalui berbagai organisasi dan komunitas untuk meraup suara.
Secara keseluruhan, buku ini bertujuan untuk mendorong partisipasi politik perempuan yang lebih besar di Indonesia dan menjadi sumber inspirasi. Dengan memaparkan kisah sukses, tantangan, dan strategi komunikasi yang efektif, buku ini memberikan wawasan berharga tentang bagaimana politisi perempuan mampu melanggengkan kekuasaan di ranah legislatif, yang sering kali didominasi laki-laki. Kontribusi penting dari karya ini adalah penekanan bahwa untuk mengulang kemenangan dalam kontestasi politik, politisi perempuan tidak hanya mengandalkan formalitas kuota 30% dari undang-undang, tetapi harus membuktikan kualitas, kapasitas, dan kapabilitas mereka melalui kerja keras dan strategi komunikasi yang cerdas dan berkelanjutan.
