Garis Sajak
- Penulis : Mulianto, S.Kom. | Muh. Hasbi, S.Pd., Gr., M.Pd. | Haslawati, S.Pd., Gr. | Kurnia Syahril, S.Pd., Gr. | Wasito, S.Pd., Gr. | Eka Islamaya, S.Pd., Gr. | Purnama Sinar, S.Pd., Gr.
- ISBN : Sedang Proses
- Tebal : viii + 110 hal
- Tinggi : 14,8 x 21 cm
- Genre : Buku Referensi
---------------------------------------------------
SINOPSIS
Buku "Garis Sajak" adalah panduan komprehensif yang mengajak pembaca menjelajahi dunia penulisan puisi, menegaskan bahwa setiap individu memiliki potensi untuk mengungkapkan perasaannya melalui sajak. Dimulai dengan pemahaman mendalam tentang hakikat puisi sebagai bahasa hati yang jujur , buku ini memandu pembaca untuk mengasah indra mereka dalam mengamati detail kecil, mendengarkan gema kehidupan, dan merasakan dunia dalam setiap sentuhan, dengan bantuan jurnal observasi sebagai "bank ide" pribadi. Lebih lanjut, buku ini mengajarkan strategi merangkai ide, mengubah perasaan abstrak menjadi kata-kata konkret, serta memanfaatkan teknik mind mapping dan brainstorming untuk mengembangkan inspirasi.
"Garis Sajak" juga mengupas tuntas anatomi kata, menjelaskan pentingnya setiap pilihan kata, cara membangun perumpamaan yang kuat melalui metafora dan simile, menghidupkan objek mati dengan personifikasi, dan menciptakan citraan visual yang jelas untuk memperkaya sajak. Aspek ritme dan musikalitas sajak dibahas secara detail, termasuk penciptaan alur dan jeda alami dalam sajak bebas, penggunaan aliterasi, asonansi, dan konsonansi, serta panduan mengenai penggunaan rima. Buku ini juga memberikan kebebasan dalam membangun struktur dan format sajak, memperkenalkan bentuk-bentuk puisi klasik sambil mendorong pembaca untuk berani bereksperimen dengan kombinasi atau format baru yang unik.
Proses editing dan revisi menjadi bagian krusial dalam menyempurnakan sajak, di mana pembaca diajarkan untuk memberi jeda sebelum merevisi, mengidentifikasi bagian yang perlu dipangkas atau ditambahkan, mengganti kata yang lebih biasa dengan yang lebih kuat dan presisi, serta menerima kritik untuk perbaikan. Akhirnya, buku ini menyoroti puisi sebagai alat terapi dan refleksi, yang dapat menyalurkan perasaan sulit (katarsis), mengubah peristiwa hidup menjadi sajak bermakna, dan menjadi bentuk perenungan yang meningkatkan kesadaran diri. Dengan demikian, "Garis Sajak" menegaskan bahwa proses bersajak adalah sebuah perjalanan tanpa akhir yang penuh penemuan, mengajak pembaca untuk terus membaca, menulis, dan bereksperimen.
