
Aspectual Verbs in Papuan Malay: Ada, Su and Kasi' and Their Semantics Meaning
Penulis : Onisimus Faot, S.Pd., M.Pd.
ISBN : Sedang Proses
Tebal : ix + 183 hal
Tinggi : 14,8 x 21 cm
Genre : Buku Referensi
---------------------------------------------------
SINOPSIS
Buku "Aspectual Verbs in Papuan Malay: 'Ada, Su and Kasi' and Their Semantics Meaning" membahas tiga kata penting dalam Bahasa Melayu Papua: "ada," "su," dan "kasi." Tujuan utama buku ini adalah untuk menjelaskan bagaimana ketiga kata ini digunakan dan apa artinya dalam kalimat, terutama saat digabungkan dengan kata kerja lain.
Penulis menjelaskan bahwa ada dua jenis aspek dalam bahasa: aspek gramatikal (yang ditunjukkan oleh tambahan pada kata kerja) dan aspek leksikal (makna asli dari kata kerja itu sendiri, seperti kata kerja yang menunjukkan keadaan, kegiatan, pencapaian, hasil, atau kejadian sesaat).
Untuk kata "ada," buku ini menjelaskan bahwa kata ini punya beberapa arti. Selain berarti 'ada' (eksistensial) atau 'memiliki' (posesif), "ada" juga berfungsi untuk menunjukkan suatu tindakan yang sedang berlangsung atau berlanjut (progresif). "Ada" dalam fungsi progresif ini hanya cocok dengan kata kerja yang menunjukkan aktivitas atau perubahan, bukan kata kerja yang hanya menunjukkan keadaan yang diam.
Selanjutnya, kata "su" adalah singkatan dari "sudah." Kata ini sangat fleksibel dan bisa digunakan dengan hampir semua jenis kata kerja. Fungsi utamanya adalah untuk menekankan bahwa suatu peristiwa sudah selesai atau hasilnya sudah tercapai. Jadi, "su" memberikan gambaran bahwa kejadian tersebut sudah terjadi sepenuhnya.
Terakhir, kata "kasi" memiliki fungsi ganda. Selain berarti 'memberi' sebagai kata kerja utama, "kasi" juga berfungsi sebagai kata kerja penyebab (kausatif). Artinya, "kasi" menunjukkan bahwa seseorang atau sesuatu menyebabkan terjadinya perubahan atau hasil tertentu pada orang atau benda lain. Misalnya, "kasi mati" berarti 'membuat jadi mati'.
Secara keseluruhan, buku ini menunjukkan bahwa ketiga kata ini sangat penting dalam membentuk makna waktu dan sebab-akibat dalam Bahasa Melayu Papua. Dengan memahami penggunaan "ada," "su," dan "kasi," kita bisa lebih mengerti bagaimana masyarakat Papua menyampaikan pikiran dan pengalaman mereka sehari-hari. Buku ini juga menekankan pentingnya terus mengkaji dan melestarikan Bahasa Melayu Papua agar tetap hidup dan berkembang.